Informasi, Berita, Artikel, Cerita, Info Hotel, Bacaan, Postingan, Tulisan: 10 Batas Negara Terunik di Dunia: Home > Artikel Menarik > 10 Batas Negara Terunik di Dunia 10. Perbatasan Spanyol dan Maroko Ceuta seluas 18,5 kilometer persegi kot...
Read More......foto
Informasi, Berita, Artikel, Cerita, Info Hotel, Bacaan, Postingan, Tulisan: 10 Batas Negara Terunik di Dunia
Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an
Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu
sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al
Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa
mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala:
Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur'an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas. Kekalahan Bizantium merupakan salah satu berita tentang peristiwa masa depan, yang juga disertai informasi lain yang tak mungkin dapat diketahui oleh masyarakat di zaman itu. Yang paling menarik tentang peristiwa bersejarah ini, yang akan diulas lebih dalam dalam halaman-halaman berikutnya, adalah bahwa pasukan Romawi dikalahkan di wilayah terendah di muka bumi. Ini menarik sebab "titik terendah" disebut secara khusus dalam ayat yang memuat kisah ini. Dengan teknologi yang ada pada masa itu, sungguh mustahil untuk dapat melakukan pengukuran serta penentuan titik terendah pada permukaan bumi. Ini adalah berita dari Allah yang diturunkan untuk umat manusia, Dialah Yang Maha Mengetahui. Read More......
Anggota Konggres AS, Keith Ellison, Mengenang Sekilas Perjalanannya Menuju Islam
Anggota Kongres, Keith Ellison mengambil sumpah pertama kali pada 2007
silam ia memegang Al Quran milik Thomas Jefferson. Banyak orang terkejut
setelah tahu ia adalah Muslim pertama yang berhasil duduk di Kongres
AS.
"Saat pertama berada di Kongres, sesungguhnya saya sendiri
pun terkejut karena banyak orang terpana bahwa saya adalah Muslim
pertama di sana," ujar Ellison, anggota Demokrat yang telah bertugas
dalam tiga putaran di Parlemen AS, seperti dikutip CNN.
"Namun
seseorang berkata pada saya, "Lihatlah Keith, pikirkan dulu ada seorang
berdarah Jepang memasuki Kongres tepat enam tahun setelah Pearl Harbor,
ini tentulah kisah yang layak jadi berita."
Perwakilan negara
bagian Minnesota ini pertama kali terpilih pada 2007. Ia menyuarakan
populasi yang kian berkembang di negara bagian kawasan utara tersebut.
Elisson kini telah menjadi anggota kongres selama tiga tahun mewakili distrik kelima Minnesota.
Meski
status Ellison sebagai Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres
telah diketahui luas, namun sedikit yang tahu bahwa ia dilahirkan dari
keluarga Katholik di Detroit dan dibesarkan serta dididik di sekolah
Katholik.
"Kini saya bisa mengatakan dulu yang saya rasakan
hanyalah ritual dan dogma," ujar Ellison. "Tentu itu bukan kenyaataan
dari Katholikisme, namun kenyataan di mana saya hidup. Jadi saya pun
kehilangan ketertarikan dan berhenti berkunjung ke kegiataan keagamaan
kecuali bila diminta."
Menempuh pendidikan di Wayne State University, Detroit, Ellison mengaku mulai mencari sesuatu yang lain.
Tanpa
memaparkan detail apa yang membuat ia tertarik menuju Islam, ia
menyebut bahwa ia terdorong dengan perkumpulan multinasional.
"Saat
itu saya benar-benar ingin melihat dan mendengar bagaiman sesungguhnya
kisah seseorang yang mengalami perubahan keyakinan. Karena saya tidak,"
ujarnya.
"Saya menyelidikinya dan itu memiliki efek bagi batin
saya, memberi saya inspirasi dan juga perasaan bertanya-tanya sekaligus
kagum. Setelah itu saya pun menjadi Muslim. Sejak saat itu hingga kini
Islam selalu cocok untuk saya."
Menghadapi banyak rintangan dalam
karir politik karena seorang Muslim, tak membuat Ellison berpikir
mengubah kembali keyakinannya. "Keyakinan saya dan identitas saya adalah
Muslim. Saya tak pernah melihatnya sebagai sesuatu yang memberatkan,
begitu pula dalam pekerjaan," ujarnya.
"Itu sekedar aspek dalam
kehidupan saya. Waktu di mana kita hidup dan kita harus merespon
kenyataan dunia di mana kita berada di dalamnya," ujar Ellison
berfilsafat.
Bukan hanya kendala, tetapi juga pengakuan. Ellison
merasa bahwa keyakinanny telah mengubahnya menjadi figur nasional
terutama bagi Muslim AS. "Di luar keinginan, saya menjadi seperti figur
simbolis," ujarnya.
"Saya sendiri selalu menyeru sebisa mungkin
untuk menjauhi semua berbau simbolis. Namun ketika berakhir dalam posisi
itu, mengapa tidak memanfaatkan itu? Mengapa tidak saya gunakan untuk
membantu orang-orang bahu-membahu bersama?"
Meski sejauh ini ia
sukes mengamankan karir politiknya, anggota Demokrat itu mengakui lawan
politiknya kerap menggunakan keyakinannya sebagai isu kampanye pemilihan
Kongres. "Saya akan memperingatkan mereka (lawannya) untuk berhati-hati
bahwa itu tak akan berhasil. Orang-orang tak lantas menyimpan kebencian
macam itu," ujarnya.
"Jika anda datang dan berkata, 'Pilihlah
saya karena Ellison adalah Muslim dan saya bukan,' maka sembilan dari
sepuluh pemilih pasti akan melihat itu sebagai kekonyolan, itulah yang
terjadi."
Namun, kampanye macam itu sama sekali tak menyakitinya.
"Justru saya merasa kasihan dengan orang-orang yang menggunakan cara
tadi."
Tak ada data resmi berapa jumlah Muslim di Amerika
Serikat, karena dalam sensus nasional, agama tidak masuk dalam daftar
yang harus diisi, namun diperkirakan umat Islam di negara itu mencapai
6-8 juta jiwa.
Ellison dalam misinya selalu menekankan untuk
menggunakan keimanan sebagai penghubung lintas keyakinan dalam komunitas
di AS. "Iman seharusnya menjadi jembatan setiap manusia untuk saling
berhubungan, bukan pembentuk dinding," ujarnya.
sumber:http://www.republika.co.id
Label: dunia islam